Letters to God
Dear God, the only thing I ask of
you…
Is to hold her when I'm not around…
When I'm much too far away…
Perlahan lagu itu mengalun, entah siapa yang semalam ini memutar lagu itu. Mungkin adik ku, atau mungkin si Reni, tetangga cantik disebelah rumah. Setahuku ia memang suka lagu-lagu Avenged Sevenfold.
Tuhan. God. Allah. Elohim. Sang Hyang Widhi…
Ada
banyak nama tuhan di dunia ini, setiap detiknya entah berapa juta orang yang
berdoa. Meminta kepada tuhannya masing-masing. Entah meminta apa. Mungkin
seorang pedagang meminta agar dagangannya hari ini laku, atau seorang petani
meminta hujan setelah kemarau berkepanjangan. Aku saat ini tengah berdoa juga,
agar dia yang diujung barat Indonesia sana terjaga dari segala marabahaya.
Tuhan,
kenapa takdirmu begitu sempurna?
Dalam
sekejap mata engkau pertemukan aku dengannya? Lalu sekejap mata pula kau
pisahkan?
Kukira
kita sama-sama tahu bahwa cinta selalu mengalahkan jarak dan waktu. Kau lebih
dari apapun di seluruh mayapada ini untuk tahu tentang itu bukan? Eh tunggu
dulu. Kau kenal aku kan Tuhan? Ciptaanmu yang entah ke berapa. Kau ingat bukan?
Atau kau telah lupa karena terlalu banyak yang kau ciptakan di jagat raya ini.
Barangkali Kau lupa Tuhan. Aku Muhammad Hamzah.
Tuhan apakah kau ada disana ketika Rasyid Radjasa
menabrak mati seorang bayi? Apakah kau ada disana ketika malaikat maut
mengangkat roh ringkih bayi itu? Apakah kau melihat matanya? Apakah kau
merasakan apa yang dirasakan ibunya? Apakah kau tahu Tuhan?
Lebih
dari itu. Apakah kau pernah merasa kehilangan Tuhan?
Kehilangan
bagiku adalah perasaan yang paling menakutkan, dan dalam doa-doaku aku selalu
menita agar kehilangan tidak pernah menyambangi ku, atau paling tidak sedikit
menjauh, dan ya! Aku selalu berdoa agar si wanita Aceh itu tidak pernah pergi
tuhan. Aku tak siap kehilangan.
Tuhanku
apakah Kau disana?
Maksudku.
Apakah Kau masih disana. Duduk sendirian di ars. Dilapisan langit
keberapa entah Kau berada. Atau sedang duduk sendiri menghangatkan kaki di
neraka. Mempersiapkan segalanya untuk hari akhir. Kau tahu? Seperti seorang
penyelia mempersiapkan sebuah pesta. Kau tentu tak ingin ada yang salah atau
kurang sempurna. Tapi apakah begitu Tuhan? Maksudku apakah haruskah manusia sekali
lagi dihukum atas apa yang ia lakukan di dunia. Kukira diciptakan sebagai
manusia adalah siksaan itu sendiri. Tapi sekali lagi. Aku hanya mahluk. Tahu
apa soal masalah ke-Tuhanan?
Tuhan.
Terakhir. Sebelum aku menutup surat ini. Maukah kau mencintai mereka yang
mencintaiku? Maukah kau mencintai mereka yang aku cintai? Maukah kau memaafkan
mereka yang aku benci? Maukah kau menyelamatkan mereka yang menyakitiku? Tuhan.
Maukah kau menjaga ia yang aku kasihi? Maukah kau menerima mereka yang
menerimaku? Maukah kau melindungi ia yang melindungiku? Tuhan. Aku berharap kau
mau menjaga ia yang aku sayangi. Ia tak perlu tahu betapa besar sayang ini.
Cukup Kau dan aku saja.
Komentar