surat untuk gadis berbaju biru langit


akhirnya aku harus mengucapkan kalimat klise ini, “jika waktu bisa diulang, aku ingin kembali pada hari kemarin. sehingga, pagi ini, aku tidak mendapati dirimu telah membenciku.” tapi kalimat ini akan jadi sia – sia, karena aku tidak akan bisa kembali pada hari kemarin. aku bisa saja meminta maaf seribu kali, tapi mungkin kau sedang tidak punya satu pun maaf untuk diberikan kepadaku. ya, tapi memang hanya maaf yang diikuti janji tak akan mengulangi kesalahan yang sama yang bisa kuberikan saat ini.
aku sudah mengutarakannya padamu, bahwa, untuk kesalahan ini, aku siap kautinggalkan. tapi demi tuhan, aku tak akan pernah siap untuk menjadi seseorang yang kau benci. aku yakin, aku telah jatuh pada cinta yang baik, maka aku ingin jatuh selamanya.
surat ini pun tak memintamu untuk tetap tinggal, sebab saat memilikimu, aku telah siap untuk kehilangan. aku suka melihatmu bahagia, dengan siapapun, sekalipun dengan seseorang yang mencintaimu tidak lebih daripada aku mencintaimu. sebab, aku tahu, setiap orang telah memilih kebahagiaannya masing – masing. dan aku memilih bahagia dengan mencintaimu.
mungkin kau akan menganggap kalimat – kalimat dalam surat ini adalah kalimat picisan, tapi hanya inilah yang mampu diutarakan seorang aku, seorang yang telah mampu mencintaimu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fallen Words

Great Music

Letters to God