barangkali aku ingin menulis puisi di kala hujan


barangkali, hari ini aku ingin menulis puisi tentang hujan yang jatuh seperti daun – daun, tentang akarnya: laut yang entah. maka, kuambil kertas dan pulpen, membayangkan kata – kata yang puisi atau mencoba tampak seperti puisi. tapi aku gagal, aku lebih suka duduk di teras, mengamati burung yang hinggap di kabel telepon, membayangkan burung itu adalah suaramu yang menghinggapkan kabar, lalu membentangkan sayap. mengepak. menciptakan sobekan – sobekan di udara.
barangkali, aku tulis saja puisi tentang burung itu. tapi tidak, aku lebih suka mengingatmu yang puisi, puisi yang hanya tampak saat aku kehilangan.
kemudian hujan jatuh lebih keras saat aku mengingatmu, sehingga pecahan – pecahannya sampai ke dada.
barangkali, aku hanya ingin menangis dalam puisi. sebab bila tak dalam puisi, aku tak mampu menangis sekadarnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fallen Words

Letters to God