Heinrich Heine, The true gentleman...


"Karena maka akan ada, setidaknya satu orang yang akan tetap menyayanginya"

Christian Johann Heinrich Heine (13 Desember 1797 - 17 Februari 1856) adalah seorang jurnalis, penulis essay, kritikus sastra, dan salah satu penyair yang paling signifikan karyanya di dunia pusi-puisi romantis Jerman. Dia diingat terutama untuk pilihan lirik-lirik puisinya, banyak puisinya yang digubah ke musik dalam bentuk lagu oleh komponis Jerman, terutama oleh Robert Schumann. 
Pada tahun 1841, Heinrich Heine menikahi Augustine Crescence Mirat, yang tidak berpendidikan dan tidak sopan. Augustine adalah seorang juru tulis di sebuah toko sepatu di Paris, tipikal wanita kebanyakan. Meskipun begitu, kasih sayang Heine untuk Augustine sangat besar. Sebegitu besarnya, bahkan Heine seolah tidak mempermasalahkan tabiat buruk istrinya itu.
Dalam wasiatnya, Heine meninggalkan seluruh hartanya, dengan satu syarat: bahwa istrinya harus menikah lagi. Mengapa? "Karena maka akan ada, setidaknya satu orang yang akan tetap menyayanginya." ia menjelaskan, "Jadi dia tidak akan menyesali kematianku."
 Heine menderita penyakit yang membuatnya terbaring di tempat tidur selama delapan tahun terakhir hidupnya. Ia meninggal di Paris pada tanggal 17 Februari 1856 pada usia 58 tahun. Kata-kata terakhirnya adalah: "God will forgive me. It's his job."
 Well... cukup menarik bukan? Sekarang apa yang akan kita lakukan kalau kita mempunyai seorang istri seperti Augustine. Jangankan harta, mungkin kita tidak akan rela ia mengambil sebuah piring atau gelas kristal yang kita koleksi. Atau mungkin kita tidak akan mau meninggalkannya tunjangan, sekadar untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Kita, para lelaki, mungkin harus belajar memjadi seorang "lelaki"  seperti Heine. Bukannya malah membawa dendam kita ke alam kubur dan meninggalkan seorang janda berjuang melawan kerasnya kehidupan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fallen Words

Letters to God